Wah kebetulan saat ini masyarakat indonesia lagi demam
FILM INDIA, seperti
MAHABRATA, MAHADEWA, RAMAYANA. Pasti sudah tidak asing lagi dengan sosok
DEWA SYIWA, DEWA WYSNU, DEWA BRAHMA, dan
TRIMURTI.
Apa hubungannya pak penulis
LAMPUNG DENGAN PARA DEWA ?
Pasti bertanya-tanya karena mungkin seumur hidup kita mencari
SUKU LAMPUNG NON ISLAM itu sesuatu yang SULIT/MUSTAHIL, yah walau
ISLAMNYA HANYA ISLAM KTP.
Yap betul sekali saya saja seumur-umur belum pernah ketemu ORANG LAMPUNG NON MUSLIM, bukan karena tidak gaul tapi emang begitu faktaya.
Untuk mengetahui betapa eratnya kaitan ajaran HINDU-BUDHA dengan kebudayaan lampung, dapat di lihat dari banyak hal :
1.TULISAN LAMPUNG
Tulisan Lampung ini baik yang tertulis di
TAMBO atau
PRASASTI kalau kita teliti dan selidiki dari bentuk gambar hurufnya,
maka tulisan ini berasal dari tulisan huruf Pallawa Hindu (Lebih jelas
tanyakan pada para sarjana-sarjana Tulisan Purba).Untuk Penjelasan lengkap HAD LAMPUNG klik AKSARA LAMPUNG
2. PRASATI
Dari tulisan-tulisan yang tertulis di PRASASTI yang di temukan di seputaran lampung semuanya memiliki persamaan yang bisa kita tarik benang merah yaitu beberapa prasasti di gunakan sebagai tempat pemujaan, sebagai contoh :
Prasasti Palas Pasemah (akhir abad ke 7)
Prasasti ini telah diketahui keberadaannya pada tahun
1958, di Desa
Palas Pasemah dekat Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Prasasti ini
ditulis dalam 13 baris, berhuruf Pallawa dan Bahasa Melayu Kuno. Isinya
hamper sama dengan isi prasasti Karang Brahi dari Daerah Jambi,
Prasasti Kota Kapur dari Bangka dan Prasasti Bungkuk dari Daerah Lampung
Timur,
yang berisi kutukan yang tidak patuh dan tunduk kepada penguasa
Sriwijaya. Prasasti ini tidak berangka tahun, namun berdasarkan
Paleografinya dapat pada akhir abad ke 7.
|
Prasasti Palas Pasemah yang ditemukan di Desa Palas Pasemah dekat Kalianda Lampung Selatan |
3. ADAT KEBUDAYAAN
Pengaruh Hindu ini banyak sekali mempengaruhi dibidang Adat kita lebih
kelihatan sekali dalam upacara Adat Perkawinan, misalnya :
Lambang
burung Garuda yang dipergunakan waktu mau arak-arakan, apa sebab
Lambang ini sudah menjadi kebiasaan dipakai menjadi tradisi Adat, karena
menurut pengertian orang-orang Lampung, bahwa burung Garuda itu adalah
suatu burung yang terkuat dan ada cerita sejarahnya waktu terjadinya
SKALA BERAK. Disamping itu malahan ini yang sebenarnya asli dari Zaman
Hindu Purba bahwa ke 3 Dewa yang dipuja puji orang Hindu yaitu :
DEWA BRAHMA, DEWA SYIWA, DEWA WYSNU yang merebut
TRIMURTI mempunyai pakaian kendaraannya masing-masing.
Brahma
memakai kendaraan yang disebut GANSA, Wysnu memakai kendaraan burung
Garuda, sedangkan
Syiwa memakai kendaraan NANDHI.
Lain dari pada ini
tatkala mempelai laki-laki akan membawa mempelai perempuan kerumahnya
(ngakuk) mempelai laki-laki memegang tombak bagian muka, mempelai
perempuan memegang bagian belakang, diatas gagang tombak itu digantungi
kelapa tumbuh, padi, pisang, kapas dan sebagainya. Ini adalah
perlambangan Hindu, lebih-lebih padi adalah kekuasaan
Dewi Sri istrinya
Dewa Wysnu.
Dalam pembuatan rumah kita lihat waktu akan memasang
bubunga/atap, diatasnya
digantungi Sang Merah Putih, Setandan Pisang,
botol yang berisi air, bukankah ini perlambangan Hindu kesemuanya.
Demikian juga dalam membuka tanah, untuk membuat huma/ladang, kelihatan
benar pengaruh Hindu disini, sebelum digarap tanah itu di gali dulu,
dibaca mantera-mantera
diadakan sesajen dan sebagainya untuk mengusir
iblis, setan dan sebagainya.
Lebih-lebih di Kampung-kampung dan dipedalaman hal ini masih
dipraktekkan oleh Rakyat disana. Mereka masih meyakinkan bahwa
Roh-roh
itu masih aktif, masih bekerja masih tetap mengawasi anak-cucunya dimana
saja berada. Mereka masih meyakinkan bahwa kayu-kayu besar,
gunung-gunung besar
mempunyai penunggu dan penjaganya, inilah yang
dinamakan Animisme.
Dari penjabaran di atas maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa suku lampung pada awalnya menganut paham
ANIMESME, HINDU-BUDHA. Karena memang islam di indonesia menyebar dengan menyisipkan ajaran islam dengan adat istiadat yang di anut di masyrakat setempat. Sehingga bisa meminimalisir perselisihan.
Terus sejak kapan masyarakat lampung menjadi islam....???
Nanti akan penulis jabarkan di Topik Lain mengenai pengislamanan
SUKU TUMI oleh PAKSI PAK....
ang
burung Garuda yang dipergunakan waktu mau arak-arakan, apa sebab
Lambang ini sudah menjadi kebiasaan dipakai menjadi tradisi Adat, karena
menurut pengertian orang-orang Lampung, bahwa burung Garuda itu adalah
suatu burung yang terkuat dan ada cerita sejarahnya waktu terjadinya
SKALA BERAK. Disamping itu malahan ini yang sebenarnya asli dari Zaman
Hindu Purba bahwa ke 3 Dewa yang dipuja puji orang Hindu yaitu :
DEWA BRAHMA, DEWA SYIWA, DEWA WYSNU yang merebut TRIMURTI mempunyai pakaian kendaraannya masing-masing.
Brahma
memakai kendaraan yang disebut GANSA, Wysnu memakai kendaraan burung
Garuda, sedangkan Syiwa memakai kendaraan NANDHI. Lain dari pada ini
tatkala mempelai laki-laki akan membawa mempelai perempuan kerumahnya
(ngakuk) mempelai laki-laki memegang tombak bagian muka, mempelai
perempuan memegang bagian belakang, diatas gagang tombak itu digantungi
kelapa tumbuh, padi, pisang, kapas dan sebagainya. Ini adalah
perlambangan Hindu, lebih-lebih padi adalah kekuasaan Dewi Sri istrinya
Dewa Wysnu.
Dalam pembuatan rumah kita lihat waktu akan memasang
bubunga/atap, diatasnya digantungi Sang Merah Putih, Setandan Pisang,
botol yang berisi air, bukankah ini perlambangan Hindu kesemuanya.
Demikian juga dalam membuka tanah, untuk membuat huma/ladang, kelihatan
benar pengaruh Hindu disini, sebelum digarap tanah itu di gali dulu,
dibaca mantera-mantera diadakan sesajen dan sebagainya untuk mengusir
iblis, setan dan sebagainya. - See more at:
http://tulangbawang.mestaboh.com/2014/04/peninggalan-peninggalan-kerajaan-tulang.html#sthash.bTpii4UG.dpuf